Friday, July 23, 2010

BakSo Tasik eNak PiSan euY


Baso adalah salah satu makanan yang hampir ada di setiap pelosok daerah tasik, entah apa yang jelas jika kita mampir ke kota tasik atou daerah sekitarnya, pasti di setiap belokan bakal kita temukan penjual bakso. baik yang pake gerobak dorong ataupun yang berupa kios.
Lalu apa enaknya Mie Baso Tasik? Bagi saya, mugkin juga orang-orang Tasik baik yang tinggal di Tasik maupun yang merantau, pasti akan mengatakan bahwa Baso Tasik tidak ada duanya. Rasanya sungguh membuat kami selalu kangen. Pokoknya paling enak seduina lah.

Berikut 30 bakso yang terkenal di Tasik city :
1. Bakso Laksana
jl.Pemuda (samping setda.Kab Tasikmalaya)
2. Bakso Sari Raos
jl.Siliwangi (dekat Universitas Siliwangi)
3. Bakso SR
jl.KH.Zaenal Mustofa
4. Bakso Sari Rasa
jl.KH.Zaenal Mustofa
5. Bakso Borju
jl.Jalan baru BCA (terusan Paseh)
6. Bakso Bangkit
jl.R.E Martadinata (dekat Gg Sayuran)
7. Bakso Wiji
jl.Rumah sakit umum
8. Bakso Siliwangi
jl.Siliwangi
9. Bakso SR Pancasila
di terminal Pancasila
10.Bakso Kiman
Jl.Ahmad Yani, depan terminal Pancasila.
11.Bakso 55
di pasar Mambo
12.Haji Oding
di Ruko Terminal Pancasila
13.Mang Ayo
Jl. Sutisna Senjaya, depan TK/SD/SMP Al-Muttaqin
14.Bakso Ayu
Jl. Yos Sudarso, depan SMP Yos Sudarso
15.Bakso Didi
Jl. Sutisna Senjaya, perempatan alun-alun
16.Bakso Edy Carwa
Jl. Sutisna Senjaya, depan Bank Mandiri.
17.Bakso H.Tole
Jl. Veteran.
18.Bakso Jaka
Jl. Cihideung Balong
19.Bakso Jamil
Jl. Nagarawangi
20.Bakso Jaro
Jl. Ahmad Yani
21.Bakso King
Jl. Rumah Sakit
22.Bakso Parahyangan
Jl.Ahmad Yani (Parapatan Pancasila)
23.Bakso Mang ELSIGH
diDepan Pertamina Tasikmalaya
24.Bakso Selecta
Jl. Veteran
25.Bakso Simpati
Jl. KHZ Mustofa
26.Bakso Tiara Mulya
Jl. Galunggung
27.Bakso Solih 125
jl.Air tanjung Pampipiran
28.Bakso Royal
jl. Paseh
29.Bakso Sumatra
jl.KH.ZAenal Mustofa (Lt.2 Toko Tas Sumatara)
30.BaKso YEN
jl. cieunteung no 3

Selamat Mencoba kelejatan Bakso Tasik.........

Menjajal "Keperawanan" Citanduy tasikmalaya


Menjajal "Keperawanan" Citanduy
Arung Jeram Bisa Menjadi Agenda Wisata Tasikmalaya

CITANDUY yang perawan tak pernah bersolek. Ia tampil apa adanya, namun membuat para petualang penasaran dan tergila-gila. Bahkan, mereka menilai Citanduy lebih menggairahkan saat dijajal. Beberapa tempo lalu, sekelompok pecinta alam, yang tergabung dalam Nokken, mengaku puas setelah mengarungi arus Citanduy sekira 10 km, dari Cibodas, Cisayong, hingga Karangresik.

"Citanduy lebih alami ketimbang Sungai Citarik dan Cikandang (Sukabumi), atau Cisadane (Bogor) yang biasa dijadikan ajang arung jeram," ujar Koordinator Nokken Tasikmalaya, Eko Nugroho Boy. Jika potensi itu ke depan digarap serius, kata dia, sangat terbuka peluang. Wisata air di kawasan Tasikmalaya masih bisa dikembangkan lebih optimal.

"Di Kota Tasikmalaya, kita baru punya Situ Gede. Itu pun belum digarap dengan baik," katanya. Orang Tasik mungkin masih belum mengenal lebih jauh ihwal petualangan menyusuri sungai. Padahal, jika sudah mencoba sekali saja, boleh jadi akan kecanduan.

Rupanya itulah yang membuat Nokken mengundang kalangan pejabat, pengusaha, pers, dan kelompok swadaya masyarakat di Tasik beberapa waktu lalu untuk merasakan langsung jeram Citanduy. Memacu degup jantung di antara jeram, bisa melepaskan diri dari kepenatan dan panggung rutinitas.

Meskipun undangan yang hadir tidak lengkap, petualangan terus digulirkan. Dari eksekutif, tampak Drs. Bambang Sudaryana, M.Si., Ketua Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia, Wahyu Trirahmadi, S.H., dan pengusaha lain tampak pula hadir. Forum Komunikasi Pecinta Alam Tasikmalaya (FKPAT) dan Orang Indonesia (Oi) pun mengirimkan utusannya. Titik awal keberangkatan dikonsentrasikan di taman rekreasi Karangresik.

Dengan menggunakan bus Pemda Kabupaten Tasikmalaya, rombongan di-drop di Cibodas (Cisayong), tepatnya di betulan Kantor Desa Nusawangi. Di sana sudah disiapkan tiga buah perahu karet -- dua buah jenis boogie dan satu buah avon -- lengkap dengan perkakas lainnya.

Avon berukuran lebih besar ketimbang boogie. Perahu karet ini biasa digunakan Marinir Inggris untuk menjelajahi sungai. Tingkat keamanannya lebih terjamin ketimbang boogie.

Namun, menurut Eko, siapa pun bisa berarung jeram dengan aman, selama mengikuti komando dari pemandu. "Yang penting harus percaya diri, apalagi kita dilengkapi dengan alat pelampung. Orang yang tidak bisa berenang pun dijamin aman," katanya. Kuncinya, imbuh Eko, konsentrasi dan saling menjaga.

Sebelum terjun ke sungai, seorang pemandu yang akrab dipanggil Mang Uho, memimpin briefing singkat. Ia memberikan teknik-teknik dasar menggunakan perlengkapan yang akan digunakan para pengarung jeram.

Setelah melakukan pemanasan, rombongan berkemas. Pelampung dan helm sudah dikenakan, masing-masing sudah siap dengan sebuah dayung. Mereka mulai bergerak turun ke tepi sungai. Di sana, boogie dan avon sudah ditambatkan. Boogie bisa ditumpangi enam sampai delapan orang, sedangkan avon bisa menampung sampai sepuluh orang.

Raut wajah peserta arung jeram -- terutama pemula -- menegang. Pasalnya, arus Citanduy tampak masih buas di mata mereka. Apalagi sepanjang Cibodas-Karangresik ada 45 jeram, di antaranya lima jeram dianggap memiliki kesulitan tingkat tinggi. "Tingkat kesulitan Citanduy mencapai grade tiga sampai empat, setara dengan Cikandang dan Citarik di Sukabumi. Kalau di bandingkan dengan Cisadane, tingkat kesulitan Citanduy masih di atasnya," ujar Eko.

Degup jantung mulai mengencang, saat tambat dilepaskan. Aba-aba sering dilontarkan sang pemandu. Bila perahu dikayuh ke depan, pemandu mengucapkan kata "maju" dan "mundur" untuk sebaliknya. Para pengarung harus diam jika pemandu mengucapkan "setop".

Sementara itu, jika menghadapi bahaya, pemandu meneriakkan kata "boom", yang serta-merta harus disikapi dengan sigap. Biasanya, penumpang mengangkat dayung sejajar ke atas, dan bila perlu mengambil posisi seperti merebahkan diri.

Tak ada lagi bayang-bayang ketakutan. Semua menikmati petualangan yang menantang itu. Teriakan saling menimpali dengan debur-debur jeram dan arus Citanduy yang menghantam bebatuan. Saat melewati jeram yang "curam" dan bergelombang, sang pemandu memberikan komando waspada. "Booom!" Para pengarung jeram pemula itu tiba-tiba saja menjadi kawakan. Dayung pun diangkat untuk menjaga keseimbangan.

Namun sayang, rute perjalanan tidak dituntaskan sampai Karangresik. Di kawasan Parakanhonje, perahu karet dikayuh ke tepian. Perjalanan sudah ditempuh sekira 1,5 jam. Jika dituntaskan sampai Karangresik, perjalanan ditempuh dalam kisaran 3 sampai 3,5 jam.

Terbuka peluang

Usai berarung jeram, para pengarung tampak berbinar. Ketua PHRI, Wahyu Trirahmadi mengakui, setelah menjalani petualangan itu hatinya terasa lengang. Seperti baru melepaskan beban berat yang selama ini menindih dirinya. Ia pun memandang, boleh jadi, kelak wisata air arung jeram bisa menjadi agenda wisata unggulan Kota atau Kabupaten Tasikmalaya.

"Persoalannya sekarang, tinggal menata manajemen yang terukur. Karena mengelola dunia pariwisata akan terkait dengan faktor penopang lain yang akan saling menguatkan," katanya. Hal senada diungkapkan salah seorang penggiat olah raga di lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya, Drs. Bambang Sudaryana, M.Si.

"Kita punya potensi. Potensi itu baru bisa diubah dari peluang menjadi kenyataan bila kita peka," katanya. Sudah saatnya, imbuh Bambang, ada inovasi untuk mengembangkan wisata air di kawasan kota meskipun radius arung jeram akan beririsan dengan beberapa wilayah. Alasannya, Sungai Citanduy ada dalam lintasan beberapa daerah otonom.

Paling tidak, rute yang ditempuh saat ini mencakup Pemkab Ciamis, Tasikmalaya, dan Pemkot Tasik. "Persoalan itu nanti bisa dibicarakan. Kenapa tidak, nantinya ada kerja sama lintas kabupaten dan kota," katanya. Kalaupun ada investor yang tertarik mengelola wisata air arung jeram, sesepuh Nokken, Socahyana, perlu dipersiapkan dengan serius.

Pengadaan perlengkapan, seperti perahu karet, pelampung, dayung, dan perlengkapan lainnya memerlukan dana besar. Perahu karet jenis avon, harganya sekira Rp 90 jutaan, sedangkan boogie atau perahu karet lokal berkisar Rp 20 jutaan. Perlengkapan lainnya pun harganya cukup lumayan, satu pelampung nilainya antara Rp 200.000,00 sampai Rp 400.000,00. Sedangkan dayung, harga satuannya bisa mencapai antara Rp 150.000,00 sampai Rp 400.000,00.

Kalau sudah berjalan, setiap penumpang yang akan mengikuti petualangan arung jeram, menurut salah seorang pemandu, Arif Barkah, harus membayar Rp 200.000,00 per orang. "Di Bogor, harganya berada dalam kisaran itu," katanya. (Duddy RS/"Priangan")***

Wednesday, July 21, 2010

Wisata Pantai pamayangsari


Pantai Pamayangsari merupakan salah satu Obyek wisata bahari yang ada di wilayah Kabupaten Tasikmalaya., tepatnya di Kecamatan Cipatujah. Pantai Pamayangsari merupakan pantai yang landai dengan panorama alam pesisiryang khas. Bebatasan langsung dengan tempat konservasi penyu hijau yang langka dan dilindung. disebelah timurnya terdapat Pelabuhan Nelayan dan tempat Pelelangan Ikan.

Disini banyak dijumpai perahu perahu nelayan yang siap untuk mencari ikan di laut lepas, didukung dengan tempat pelelangan ikan menjadikan tempat ini banyak diminati oleh wisatawan yang ingin menyantap hidangan laut yang segar dengan harga yang relatif terjangkau.

Di pantai ini pula akan segera di bangun Pelabuhan untuk menunjang arus transportasi laut.Setiap tahun tepatnya setiap awal bulan Muharam tahun hijriyah, dipantai ini selalu diadakan Ritual Syukur Laut yang ditandai dengan pelepasan Jampana ke laut lepas
Pantai ini berjarak 8 km dari Pantai Cipatujah dan merupakan obyek wisata yang dilalui apabila melakukan perjalanan menyusur jalur Jabar Selatan dari Pelabuhan Ratu Sukabumi sampai Pantai Pangandaran Ciamis.Jarak dari Pantai Pangandaran sekitar 85 Km yang ditempuh melalui jalan yang menyusuri sepanjang pantai di wilayah selatan atau dapat ditempuh sekitar 1,5 jam dari Pantai Pangandaran.

Untuk menuju ke tempat ini dapat menggunakan kendaraan Umum (Bis Mikro) dari Terminal Tipe A Tasikmalaya jurusan Tasik - Pamayang dengan Tarif sekitar Rp.18.000 saja.

eXsotika Pantai Karang Tawulan


SUASANA alami dan sepi seakan seperti bukan umumnya kawasan wisata, menyambut kita begitu sampai di kawasan Pantai Karang Tawulan. Sejauh mata memandang terlihat sejumlah karang menjulang diterpa gelombang laut selatan, suara gelegar pun terdengar cukup menyeramkan.

Nama objek wisata Pantai Karang Tawulan, berlokasi di Kalapagenep, Kec. Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, tentu masih sangat asing. Tidak demikian halnya dengan penghobi travelling, objek wisata yang jaraknya sekitar 90 kilometer dari pusat Kota Tasikmalaya, terbilang akrab.Tidak hanya Pantai Karang Tawulan, wisatawan yang menggunakan rute Tasikmalaya-Singaparna-Cipatujah, sebelumnya akan melewati objek wisata Pantai Sindangkerta, Cipatujah, Pamayangsari, dan akhirnya berujung di objek wisata Karang Tawulan. Jarak antaraobjek wisata Sindangbarang ke Pamayangsari hanya tujuh kilometer. Sedangkan, ke Karang Tawulan yang merupakan perbatasan Kab. Tasimalaya dengan Ciamis jaraknya 13 kilometer.
Eksotik dan alamiah, demikian sejumlah wisatawan mengungkapkan panorama kawasan objek wisata Karang Tawulan. Dibandingkan dengan objek wisata Sindangbarang dan Pamayangsari yang berkarang curam dan ombak besar, Pantai Karang Tawulan cenderung landai. Sejumlah lokasi cukup aman dipergunakan untuk berenang.
Oleh karena itu, kebanyakan wisatawan yang datang berkunjung ke Karang Tawulan, umumnya tidak hanya untuk berenang di tengah sengatan matahari. Akan tetapi, juga menikmati alam dengan segala keindahannya, terutama sore hari menjelang petang.
Ya, menjelang petang kita seakan diajak untuk mengagumi karunia ciptaan Tuhan yang sangat indah dan sulit diungkapkan. Kita dapat menyaksikan sekawanan burung camar berarak pulang menuju sarangnya di Nusa Manuk, pulau kecil agak ke tengah laut. Di antara kepakan sayap dan suara riuh burung-burung menuju Nusa Manuk. Kalau udara sedang cerah, kita dapat menyaksikan matahari tenggelam di balik punggung Nusa Manuk. “Inilah kelebihan objek wisata Karang Tawulan yang belum sepenuhnya tergali dan dipublikasikan,” ujar Wawan Irawan Kasi Kelembagaan Pariwisata Subdin Kepariwisataan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat.
Mendekati malam, suara ombak semakin bergemuruh, pecah sebelum tiba di pantai. Di antara buih-buih putih, kawanan burung laut berebut ikan-ikan kecil yang terlempar.

Seperti umumnya kawasan objek wisata pantai, di Pantai Karang Tawulan, makanan khas ikan-ikan laut menjadi menu utama. Bahkan kalau sedang musimnya, ikan-ikan laut asal Pamayangsari, harganya dijamin sangat murah dibandingkan dengan objek wisata pantai mana pun.
Biasanya, nasi yang disuguhkan untuk menemani ikan dibakar atau digoreng, ditabur sambal hijau berbahan dasar tomat muda dan cabai hijau. Nasi tersebut adalah beras huma merah. Sementara itu, air minum yang dihidangkan berupa teh tubruk diberi gula batu.
Bila sedang musim penyu bertelur, terutama saat terang bulan purnama, dari tengah malam hingga pukul 3.00 WIB, kita dapat menyaksikan penyu bertelur. Lokasi paling banyak terutama di kawasan Pantai Pamayangsari yang pantainya cenderung masih tertutup tanaman pantai.
Umumnya, wisatawan yang berkunjung ke kawasan objek wisata Pantai Selatan Tasikmalaya atau yang terkenal dengan Pantai Cipatujah jarang menginap di pondokan kalau bukan pergi bersama keluarga. Pasalnya, menjelang pagi, pukul 5.30 WIB kita dapatmenyaksikan air laut yang surut hingga meninggalkan batu karang yang cukup luas.
Saat berjalan menikmati udara pagi di bebatuan tersebut, kita juga dapat menyaksikan sejumlah hewan laut kecil aneka warna di antara celah karang. Kumang atau siput laut mudah ditangkap.

Waktu satu hari penuh kiranya tidak akan cukup untuk menikmati kawasan Pantai Selatan Tasilmalaya yang luasnya mencapai 115 hektare tersebut. Sejak bangun tidur hingga akan kembali terlelap. Pantai Karang Tawulan tidak hanya menyuguhkan keindahan pantainya, tetapi juga menyuguhkan berbagai peristiwa alam yang menjanjikan keindahan.
Pantai Karang Tawulan dapat menjadi salah satu tujuan wisata karena lokasinya yang tidak begitu jauh dari Pangandaran. Untuk menuju objek wisata Karang Tawulan, akan melewati objek wisata Pantai Sindangkerta, Cipatujah, Pamayang, dan objek lainnya yang berada di sisi kanan jalan.

Balap kerbau di cipatujah Tasikmalaya


Balap kerbau merupakan budaya tradisional yang berkembang sejalan dengan potensi daerah Cipatujah sebagai daerah peternakan kerbau. Balap kerbau sebenarnya acara para peternak kerbau dalam mengisi kebutuhan rekreasi mereka disaat-saat senggang, diiringi kesenian rakyat seperti kendang penca, buncis dan dogdog.

Balap kerbau berkaitan dengan agrowisata kerbau seluas 40 hektar yang masih di dalam area Pantai Cipatujah, didalamnya kita bisa melihat dan mempelajari bagaimana cara-cara para peternak beternak kerbau dengan pendekatan secara tradisional. Para wisatawan yang berkunjung ke daerah ini juga bisa menikmati acara kumpul kebo, yaitu berkumpul bersama kerbau dan para peternak kerbau.

Atraksi lain yang bisa dilakukan di Pantai Cipatujah ini adalah menaiki kerbau yang dimiliki oleh para peternak, dan mencoba bertanding menjadi pembalap kerbau antar sesama wisatawan yang datang ke daerah ini. Atraksi ini sangat diminati oleh wisatawan yang datang, terutama dari wisatawan mancanegara. Atraksi ini merupakan atraksi langka di negara asal wisatawan, karena mungkin disana tidak ada kerbau yang bisa digunakan untuk balapan seperti di Pantai Cipatujah ini.

Keraha bodas menjadi alternativ wisata di Tasikmalaya


Kawasan Karaha terletak di Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya. Di Kabupaten Garut meliputi Kecamatan Pangatikan, Kecamatan Karang tengah serta di Kecamatan Kadipaten dan Kecamatan Ciawi di Kabupaten Tasikmalaya. Dalam tata ruang Kabupaten Tasikmalaya, Kawasan Karaha terletak di Wilayah Pengembangan Utama Utara (WPU-U), Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) I yang meliputi Kecamatan Ciawi, Kadipaten, Pagerageung, Sukaresik, Jamanis, Sukahening, Rajapolah, Sukaratu dan Cisayong.

Kondisi geologi Kawasan Karaha berdasarkan Peta Gologi Lembar Tasikmalaya, menunjukan adanya dominasi batuan gunungapi muda dari Gunung Talaga Bodas dan batuan gunungapi tua dari Gunung Sadakeling. Batuan hasil gunungapi tua Sadakeling terdiri dari breksi gunungapi, breksi aliran tufa dan lava bersusunan andesit sampai basalt yang merupakan hasil erupsi Gunung Sadakeling pada jaman Plistosen. Beberapa kelurusan memotong batuan hasil gunungapi tua ini dalam arah tenggara-barat laut yang diperkirakan merupakan sesar. Di beberapa tempat ditemukan proses alterasi oleh uap panas. Di area selatan kawasan Karaha, batuan hasil gunungapi muda Gunung Talaga Bodas menutupi batuan hasil gungapi tua Gunung Sadakeling yang juga ditemukan proses alterasi dan pensesaran. Sebuah fenomena menarik ditemukan di Kawasan Karaha ini yaitu banyaknya aktivitas solfator dan fumarol yang merupakan indikasi adanya potensi geotermal.

Kawah Karaha Bodas sendiri mempunyai karakteristik ledakan pheratik yaitu tipe letusan gunung yang mengeluarkan air panas dan uap panas. Terindikasikan oleh adanya kumpur panas, fumarol, solfatar, mataair panas dan alterasi batuan. Kawah Karaha merupakan satu dari 21 gunungapi tipe C di Indonesia yaitu gunungapi yang sejak tahun 1600 erupsinya tidak tercatat.

Saat ini potensi geotermal Karaha tersebut sedang dalam proses eksplorasi oleh PT. PERTAMINA GEOTERMAL ENERGI. Pengembangan Lapangan Uap dan Pembangunan PLTP Karaha Bodas dengan kapasitas terpasang 30 MW bertujuan untuk memanfaatkan sumberdaya panasbumi secara maksimal di lapangan Karaha Bodas sebagai sumber energi pembangkit tenaga listrik guna menambah ketersediaan tenaga listrik di jalur interkoneksi Jawa-Madura-Bali. Hal ini juga berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan pemerintah dalam hal diversifikasi energi guna penghematan bahan bakar minyak dan meningkatkan pemanfaatan sumberdaya energi alternatif. Sesuai dengan konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan serta berkelanjutan maka upaya penyediaan energi geotermal ini diarahkan dengan konsep tanpa mengurangi atau merusak lingkungan yang ada.

Salah satu potensi lain yang sangat menarik adalah adanya potensi wisata alam di Kawasan Karaha yang masuk ke dalam batas administratif Kabupaten Tasikmalaya dalam bentuk wisata alam terpadu Karaha Bodas. Area Wisata alam ini terletak pada konsesi hutan yang dikelola oleh Perhutani Unit III Jawa Barat. Konsep Wisata alam Karaha Bodas berbasis pada keberadaan obyek wisata alam hutan dan potensi wisata geologi geotermal. Akses jalan menuju lokasi wisata alam ini adalah melalu jalan desa Kadipaten sejauh kurang lebih 5 km dengan pintu masuk dari turunan gentong sebelah kanan jika dari arah Bandung menuju Tasikmalaya.

Konsep inti wisata terpadu di karaha bodas yang ada adalah berupa wana wisata serta geowisata. Wana wisata merupakan bentuk wisata alam yang dibentuk oleh keindahan hutan seputar Karaha Bodas. Potensi wisata yang dapat dikembangkan dalam lingkup wana wisata ini adalah pembuatan camping ground, jogging track, paket outbond, pembuatan meeting room, paket wisata kuliner, serta agrowisata. Sementara potensi geowisata di Karaha Bodas dikembangkan berdasar pada ketersediaan potensi hidrotermal yang muncul dalam bentuk mata air panas. Dapat dikembangkan dalam bentuk pemandian air panas, landscape bentang alam geologi, paket wisata geothermal, serta area ekskursi geologi/field trip.

Dalam pengembangan tahap lanjut dapat dikolaborasikan antara potensi wana wisata dan geowisata ini dengan adanya even wisata rutin seperti atraksi budaya dan atraksi kesenian khas Tasikmalaya. Ketersediaan infrastruktur wisata terpadu dan dikemas dengan even atraksi budaya dan seni tentu akan menjadi kekuatan utama dalam pemasaran obyek wisata ini ke depan. Bentang alam yang indah secara alamiah, ditopang dengan ketersediaan prasarana wisata yang memadai, ditunjang oleh akses jalan yang mantap, serta tersedianya atraksi penunjang tentu tak pelak lagi akan membawa Karaha Bodas ini segera melejit menjadi obyek daerah tujuan wisata unggulan Kabupaten Tasikmalaya.

Pengembangan Kawasan Wisata Alam Terpadu Karaha Bodas ini tentunya memerlukan sinergi yang kuat antara Pemkab Tasikmalaya, Perhutani Unit III Jawa Barat serta investor yang kompeten. Pemkab Tasikmalaya dapat mencermati lebih jauh serta fokus dalam penyediaan dukungan infrastruktur wilayah terutama jaringan jalan. Keberadaan jalan eksisting saat ini adalah adanya jalan masuk menuju lokasi potensi wisata alam berupa jalan desa yang tentunya memerlukan peningkatan jalan. Perhutani Unit III Jawa Barat sebagai pengelola kawasan hutan juga harus secara intensif melakukan manajemen hutan dan manajemen pengelolaan wisata yang handal dan berkelanjutan. Keberadaan investor dalam pengembangannya pun diperlukan dalam bentuk kerja sama pengembangan dan pengelolaan secara professional karena disadari adanya keterbatasan anggaran jika bergantung pada pemerintah saja.

Dalam implementasinya, tentunya diperlukan tahapan pengembangan karena mengembangkan sebuah obyek wisata alam terpadu tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dalam tahapan awal dapat dilakukan inisiasi dan pembuatan dokumen perencanaan yang handal mulai dari studi kelayakan hingga masterplan pengembangan serta pembuatan detailed engineering design wisata alam terpadu Karaha Bodas. Dokumen perencanaan ini harus dibuat sematang mungkin karena akan menjadi dasar pengembangan selanjutnya, tentunya dengan didasarkan pada konsep sustainable eco tourism sehingga pengembangan obyek wisata ini tidak akan mengganggu kelangsungan sumber daya yang ada.

Kemudian dalam tahapan berikutnya diprioritaskan pada penyediaan infrastruktur jalan dan prasarana wisata tertentu yang menjadi prioritas semisal pemandian air panas, meeting room, bangunan untuk home stay serta prasarana fisik dasar lainnya, tentunya berbasis pada dokumen perencanaan yang telah dibuat. Dalam tahapan ini, semua pembangunan infrastuktur serta prasarana wisata dasar sudah harus sampai tataran dapat dioperasionalkan.

Setelah tahapan tersebut selesai, maka memasuki tahapan selanjutnya yaitu pengembangan paket-paket add-on berupa paket wisata tambahan semisal jogging track, camping ground, serta pengemasan paket-paket wisata khusus (geowisata, geotrack, paket meeting, forest walk dll). Tak lupa untuk menampilkan even pariwisata khusus berupa atraksi-atraksi budaya dan seni secara khusus. Dalam tahapan ini maka Karaha Bodas akan layak jual sebagai obyek daerah tujuan wisata unggulan terpadu di Kabupaten Tasikmalaya.

Pengembangan energi geotermal serta wisata alam terpadu Karaha Bodas ini merupakan salah satu bentuk pembangunan wilayah berupa Kawasan Strategis. Dalam Perencanaan Pembangunan Wilayah, Kawasan Karaha telah dimasukan sebagai rencana kawasan strategis daerah. Dampak langsung yang dapat dirasakan jika pembangunannya telah dilaksanakan adalah adanya multiplier effect bagi Kabupaten Tasikmalaya. Secara langsung juga bisa dirasakan oleh masyarakat karena pengembangan kawasan strategis Karaha tentunya menjadi faktor utama dalam pengembangan simpul-simpul wilayah. Bagi masyarakat sekitar kawasan tersebut, pengembangan wisata alam terpadu tentu akan dapat meningkatkan indeks daya beli karena perekonomian akan terpacu secara simultan sebagai akibat adanya simpul kegiatan wisata. Pengunjung yang datang tentu akan menjadi berkah tersendiri karena dipastikan akan bermunculan peluang-peluang usaha masyarakat di sektor pariwisata. Dibukanya akses infratruktur jalan yang mantap menuju lokasi juga akan mampu memancing pengembangan wilayah tersebut secara langsung. Dengan sendirinya kesejahteraan masyarakat akan meningkat.

Disamping dampak langsung bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, tentunya pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata juga akan terdongkrak. Capaian optimal dari peningkatan pendapatan asli daerah ini akan kembali lagi kepada masyarakat Kabupaten Tasikmalaya dalam bentuk program dan kegiatan pembangunan daerah. Sinergi semua stakeholder dalam pengembangan kawasan Karaha ini tentunya sangat ditunggu oleh masyarakat. Semoga bisa terwujud.

Perjalanan Karir Dara d'Virgin


Dara the virgin memulai Karir dari kontes mamamia Show...!!!
Awal masuknya Dara ke the virgin

Pada tahun 2008, ketika Ahmad Dhani sedang menjadi juri di salah satu ajang pencarianbakat yang disiarkan oleh salah satu televise swasta , Ahmad Dhani melihat bakat terpendam Dara ( Vokal ) yang menjadi salah satu peserta dan memutuskan untuk mengikat kontrak rekaman melalui Republik Cinta Record , berawal dari pertemuan itulah akhirnya Ahmad Dhanii selaku produser menyusun konsep Duo The Virgin dengan memasukan Mitha ( Gitar – Vokal )yang selama ini menjadi personil The Rock Indonesia, bermodalkan tarikan suara Dara yang khas dan kemapuan bermusik Mitha dalam menciptakan lagu duo ini menyelesaikan lagu pertama mereka yang berjudul “cinta terlarang “ sejak pertama penampilan The Virgin Di televise menyanyikan lagu “ Cinta Terlarang “ pada awal Januari 2009 beberapa komentar mulai bermunculan sebagian besar memuji kemapuan bernyanyi Dara yang memiliki vocal sanagt berkarakter dan sangat luar biasa terutama bagi wanita yang masih duduk di bangku SMU ini ,respon yang sangat menggembirakan juga datang dari penyedia jasa telekomunikasi yang meminta agar nagaswara selaku distributor eksekutif digital artis dan Republik Cinta Record secepatnya men upload lagu “ Cinta Terlarang “ karena sudah cukup besarnya minta pengguna RBT untuk menggunakan nada sambung lagu perdana “ Cinta Terlarang “ pada akhir bulan Maret 2009 , lagu “ Cinta Terlarang “ secara resmi disebarkan ke seluruh radio di Indonesia dan mendapat tanggapan yang menegmbirakan dari rekan rekan radio serentak dengan video klip “ Cinta Terlarang “ yang sudah bias disaksikan di program musik televise swasta,The Virgin akan merilis Fullalbum di pertengahan tahun 2009,proses produksi album akan kembali dimulai setelah Dara menyelesaikan ujian akhir SMA pada pertengahan April 2009Biografi Dara The Virgin | Profil Dara Rizki Ruhiana :

* Nama Lengap : Dara Rizki Ruhiana
* Nama Kecil : Dara
* Nama Beken : Dara The Virgin, Dara Mamamia
* Tempat Lahir : Tasikmalaya
* Tanggal Lahir : 9 Agustus 1991
* Nama Ayah : Asep Ruhiat
* Nama Ibu : Nunung Mardiana
* Prestasi : Finalis Mamamia Show 2008
* Band : The Virgin Band
* Manajemen : Republik Cinta ManajemenDAra Lahir di Tasikmalaya pada tanggal 9 Agustus 1991, Dara lebih dulu dikenal di ajang Mamamia Show, sebuah acara reality talent show yang diselenggarakan oleh sebuah televisi swasta. Ia lahir dari pasangan Asep Ruhiat dan Nunung Mardiana dengan nama lengkap Dara Rizki Ruhiana dan memiliki dua orang saudara. Kegemarannya adalah berenang, menyanyi, dan lari pagi. Ia juga suka dengan film-film India dan membaca novel.

Dara Rizki Ruhiana yang awalnya lebih dikenal sebagai Dara Mamamia kali ini lebih populer dengan sebutan Dara The Virgin. Bersama Cameria Happy Pramita, Dara melaju pesat ngebentuk The Virgin Band dibawah asuhan Ahmad Dhani.

Aura Kasih Takut Mudik ke Tasikmalaya


VIVAnews - Mudik merupakan kegiatan yang dinanti-nanti menjelang Lebaran. Tapi, ada yang berbeda dengan ritual mudik Aura Kasih tahun ini.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, penyanyi yang melambung lewat single 'Malaikat Penggoda' ini mudik ke kampungnya di Tasikmalaya, Jawa Barat. Namun, bencana alam gempa bumi yang merontokkan Tasik, 2 September 2009 lalu, membuat suasana Lebaran Aura kali ini lebih prihatin.

"Ada rumah saudara di sana hancur. Lebaran tahun ini kita akan fokus memberikan bantuan pada saudara," kata finalis Miss Indonesia 2007 itu, saat di temui di acara Playlist, Jumat, 11 September 2009.

Pascagempa berkekuatan 7,3 SR, kondisi Tasikmalaya menjadi porak-poranda. Aura yang mengenal betul suasana di kampung halamannya itu merasa miris saat melihat kondisi Tasik saat ini.

"Di kota, tempat keluargaku, sudah rata. Dulu di Tasik jalan ke mana-mana enak. Sekarang serem karena jalan di sana sudah hancur," tutur mojang Bandung kelahiran 23 Februari 1988 tersebut.

Rencananya, Aura akan cuti dari semua aktivitasnya di dunia hiburan selama dua minggu. "Tanggal 16 sudah mulai libur. Aku langsung ke ke Bandung takut kena macet," ucap perempuan semampai itu.

Tuesday, July 20, 2010

Situ Gede Tasik Makin Menawan


Tasikmalaya

Situ Gede di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat , termasuk wisata alam. "Belakangan, situ ini semakin banyak diminati oleh wisatawan domestik. Coba lihat saja pada liburan akhir pekan, pasti ramai seperti terlihat Minggu (15/3) lalu," kata pengelola obyek wisata alam Situ Gede, Komar, kemarin.

Wisatawan kebanyakan datang dari Garut, Ciamis, Banjar, bahkan dari Bandung dan Jakarta, selain dari Tasikmalaya sendiri. Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Situ Gede bisa dilihat dari jumlah penjualan tiket setiap hari libur yang menunjukkan peningkatan. Setiap akhir pekan, jumlah pengunjung sampai sekitar ratusan wisatawan, sedangkan di hari biasa hanya puluhan wisatawan.

Situ Gede merupakan objek wisata alam satu-satunya yang dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya. "Kalau di Kabupaten (wisata di wilayah Kabupaten Tasikmalaya -- Red) tempat wisata banyak, namun di Kota Tasik hanya satu, yaitu Situ Gede," katanya.

Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Situ Gede karena lokasinya cukup dekat dari pusat Kota Tasikmalaya selain itu dekat dengan akses jalan utama. Namun Komar mengeluhkan dari jalan akses utama menuju lokasi Situ Gede kondisi jalannya cukup memprihatinkan dengan banyaknya lubang dan bebatuan bekas kerusakan aspal.

Selain itu Komar mengeluhkan juga dengan warga yang berniat berkunjung ke Situ Gede banyak yang mengaku warga sekitar sehingga pihak pengelola merasa bingung dan akhirnya membebaskan masuk tanpa membeli tiket. Untuk itu Komar berharap akses jalan menuju Situ Gede diperbaiki supaya minat wisatawan untuk menikmati keindahan danau Situ Gede semakin banyak pengunjungnya.

Selain itu ia berharap kepada masyarakat agar bersikap jujur apabila bukan orang sekitar daerah dengan membeli tiket yang sudah ditentukan karena dengan membeli tiket berarti ikut menjaga keberadaan Situ Gede. "Jalan menuju Situ Gede juga jalan menuju permukiman warga, jadi ada juga pengunjung yang mengaku warga sini, padahal beli tiketnya juga murah," katanya.

Banyak pengunjung yang menikmati keindahan Situ Gede di pinggiran danau dan saung, selain itu banyak pengunjung yang menggunakan mobil dalam kota dan luar kota. Selain menikmati keindahan danau Situ Gede, pengunjung menikmati pula keindahan alam yang masih asri, dan ada juga pengunjung rombongan keluarga yang makan bersama sambil melihat keindahan danau dan para pemancing ikan.

Tasikmalaya Kota Shabu?


Tasikmalaya kota shabu…??? adowww… serem banget… Apa bener?

Pernyataan tersebut bisa dikatakan benar adanya. Jika anda sedang berada di wilayah Tasikmalaya, anda bisa menemukan banyak penjual shabu di sini. Ajaibnya para penjual menjajakan dagangannya secara terbuka dan bahkan berusaha menarik perhatian pembeli sebanyak-banyaknya. Semua orang bisa memperoleh shabu dengan mudah dan dapat melakukan transaksi shabu dengan aman, tanpa merasa takut atau was-was.

Membuka usaha menjual shabu di Tasikmalaya memiliki prospek pasar yang sangat bagus. Karena warga Tasikmalaya umumnya menyukai dan sering mengkonsumsi shabu. Dari yang tua sampai anak-anak. Laki-laki atau perempuan. Dari kalangan kaya sampai ekonomi lemah. Dari karyawan biasa bahkan pejabat, semuanya suka shabu.

Bagaimana bisa shabu dijual bebas dan terkesan legal di Tasikmalaya?

Ya bisa saja…!!! Karena Shabu yang ini bisa mengenyangkan dan menyehatkan.

Anda tidak perlu was-was dulu, karena Shabu disini adalah sarapan bubur ayam yang bisa anda jumpai di berbagai pelosok Tasikmalaya. Bubur ayam adalah bubur yang terbuat dari bahan pokok beras yang penyajiannya dilengkapi dengan irisan ayam, cakue yang dipotong kecil-kecil, bawang goreng, kecap asin, kadang ditambah kacang kedele goreng dan ati ampela. Tidak lupa kerupuk dan emping melinjonya. Jika anda suka, bisa ditambah kecap manis dan irisan daun bawang serta sambal yang dibuat dari cabe rawit yang diulek (kata orang sunda mah sambel cengek). Emh… Yummyyyyy…dijamin ketagihan mas….

Jika anda sedang berada di Tasikmalaya dan bingung mencari sarapan di pagi hari, anda bisa mempertimbangkan untuk mengkonsumsi shabu sebagai pengganjal perut anda.

Dibanding kota lain, di Tasikmalaya memang banyak dijumpai penjual bubur ayam. Dari bubur ayam seadanya sampai bubur ayam yang full lauk-pauknya. Dari yang harga dua ribu perak semangkok sampai yang sepuluh atau lima belas ribu rupiah semangkok. Dari yang nongkrong di pinggir jalan, atau yang ala restoran.

Cukup mudah menemukan penjual bubur ayam di Tasikmalaya. Anda bisa datang ke tempat-tempat yang cukup ramai seperti pasar atau alun-alun, maka anda akan menemukan beberapa penjual bubur ayam di situ. Atau anda bisa datang ke tempat-tempat pedagang bubur yang sudah terkenal, seperti Bubur Ayam Mang Zenal di Jl. Kalektoran. Bubur ayam ini sangat terkenal di Tasikmalaya, karena konon katanya, para seleb asal Tasikmalaya sering sarapan bubur di sini. Jadi jangan heran, jika suatu ketika anda bisa bersarapan bubur bersama Indra L. Brugman atau bersama Susi Susanti. Mang Haji Zenal menyajikan buburnya dengan ayam dan ati ampela yang bener-bener full. Maka jangan heran jika harga semangkok bubur ayam di tempat ini bisa mencapai Rp. 15.000,00. Harga yang cukup mahal untuk ukuran kota kecil seperti Tasikmalaya.

Ada juga Bubur Ayam Pertamina. Dinamakan demikian karena pedagang bubur yang satu ini awalnya mangkal persis di depan depo Pertamina Tasikmalaya. Sekarang penjual bubur ini sudah menyewa tempat permanen yang lebih representatif, masih di sekitar Depo Pertamina Tasikmalaya.

Atau anda bisa mencoba Bubur Ayam Mas Betet di daerah Sambongpari. Meski pake embel-embel Mas, ternyata yang jual orang Sunda asli cing….Mang Asep -owner bubur ayam Mas Betet-biasa mangkal setiap hari, pagi dan sore kecuali Kamis sore dan jumat pagi.

Atau kalau pengen pilih yang lain, jalan-jalan saja ke Jl. Dokar (Dr. Sukarjo). Di sepanjang jalan ini anda bisa menemukan beberapa gerobak bubur (tentunya dengan bubur dan penjualnya dong). Di Jl. Hazet (Jl. H.Z. Mustofa) juga ada.

Kalau anda sedang menunggui keluarga yang sedang dirawat di RSUD, ada penjual bubur ayam yang mangkal di seberang RSUD yang bisa membantu anda mengganjal perut. Atau cobalah jalan sedikit ke arah timurnya, ada bubur ayam Jalan Sapta Marga.

Atau boleh dicoba juga Bubur Ayam di Jl. Gunung Sabeulah. Nah kalau yang ini, mangkalnya menjelang tengah malam sampe subuh. Buat yang begadang ngerjain tugas kuliah, trus rada kelaparan, makan bubur ayam jam seginian, nikmat banget coy (apalagi sedikit rada pedas).

(Sstt…, saya gak maksud promosi lho)

Jadi tidak salah dong kalau Tasikmalaya bisa disebut Kota Shabu. Setuju?

Latah, Artis Dangdut Jadi Calon Wakil Bupati Tasik




INILAH.COM, Tasikmalaya - Artis dangdut ibu kota Cucu Cahyati akan diajukan menjadi calon wakil bupati Tasikmalaya, Jawa Barat.

"Kalau kita sampai akhir daftar pencalonan tidak mendapatkan pasangan wakilnya, tentu Cucu Cahyati akan dipilihnya," kata Arif Rahman, Sekjen DPC PDIP Tasikmalaya.

Arif menambahkan PDIP akan mempertimbangkan Cucu yang warga asli Kecamatan Ciawi Tasikmalaya itu untuk menjadi calon wakil bupati untuk mendampingi Ade Sugianto yang sekarang menjabat ketua DPC.

"Kalaupun jadi Cucu, kami akan jadikan kalangan selebritis itu menjadi calon wakil," imbuh Arif.

Rencana pengusungan dari kalangan artis, sambungnya, Cucu Cahyati sudah mendatangi ruang kantor fraksi PDIP di sekretariat DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (14/7) siang.

Ia menjelaskan, Cucu Cahyati datang sendiri ke kantor Fraksi PDIP untuk membicarakan masalah persiapan pencalonan kepala daerah.

"Dengan siapa pun dalam pencalonan kami siap saja, termasuk kemungkinan besar dengan artis," tegas Arif.

Namun, keputusan layak dan tidaknya Cucu Cahyati ikut serta dalam pencalonan Pilkada akan diputuskan melalui prosedur yang berlaku dan persetujuan dari pengurus PDIP terutama masyarakat Kabupaten Tasikmalaya.

"Saya lihat dari sisi keartisan Cucu Cahyati tidak ada masalah, tapi pendukungnya belum tahu, serta pertimbangan dari partai," pungkasnya. [antara/bar]

Mentari gadis cantik dari tasikmalaya


Mentari, gadis cantik, imut dan lucu ini meskipun dia dilahirkan di kota Intan Garut 21 tahun yang lalu, tapi karena tumbuh dan besar di Tasikmalaya, tepatnya di kota Ciawi, maka tak mengherankan bila Tasikmalaya lebih mendarahdaging dalam kehidupan sehari-harinya.

Anak pertama dari dua bersaudara yang mempunyai adik perempuan bernama Puput Putriani ini, seperti diakuinya emang tumbuh dan besar di sebuah kota kecil bernama Ciawi dan baru pindah ke pusat kota Tasikmalaya, saat menginjak kelas 3 SMA. Itupun tak berlangsung lama, karena sejak mulai membintangi beberapa sinetron, akhirnya Mentari pun memutuskan untuk pindah ke Jakarta, mungkin dengan alasan biar lebih fokus terhadap karir yang mulai dirintisnya.

Mentari memulai karirnya di dunia acting saat ia tengah duduk di bangku kuliah di UNPAD Fakulas Ekonomi. Saat itu Mentari iseng casting di salah satu PH di Jakarta tapi tanpa disangka tidak lama kemudian ada panggilan untuk syuting. Dari situlah, kemudian Mentari memutuskan untuk total di dunia acting. Dan dari February 2007 lalu Mentari di kontrak ekslusive oleh salah satu PH sampai nanti Agustus 2008.